Selasa, 27 Oktober 2020

Jawaban Salah Persepsi Terhadap Guru BK



Ketika saya mau melihat jam di handpone sekitar hampir pukul sepuluh kurang
enambelas menit waktu Indonesia bagian barat pagi kemaren, pas mau disentuh handponenya, terlihat ada panggilan masuk dengan nomor tak dikenal, karena tak kenal nomor tersebut saya tidak langsung angkat dan sudah tak sempat juga terangkat he he he, dengan melihat ada panggilan tersebut langsung saya buka Whatsapp ternyata eeh ternyata nomor tersebut sudah memanggil beberapa menit yang lalu dan saya baru tahu, nomor tersebutpun meninggalkan pesan jelas menyebutkan nama saya, kemudian saya tanya balik karena saya pikir berarti dia kenal saya dekat, "maaf dengan siapa ya?" dijawablah "ini wawat bu mae, kebetulan ibu kan guru BK makanya wawat WA (Whatsapp)" dengan jawaban itu langsung saya telpon balik apa maksud dari gambar yang dikirimnya, kemudian diangkatlah sama Wawat "Assalamualaikum bu" Waalaikumsalam jawab saya, iya ada apa Wat gimana?, Apa maksud gambar yang kamu kirim? "Iya bu itu tugas kuliahku disuruh wawancara guru BK menanyakan bagaimana menanggapi orang yang salah persepsi terhadap Guru BK? Naah saya minta penjelasan dari ibu karena ibu sebagai guru GK yang ditunjuk, dan aku mintanya berbentuk tulisan ya
"jawaban Wawat dan penjelasannya. Baiklah kalau begitu ibu jawabnya nanti yaa karena jawabannya panjang perlu penjelasan, ibu saat ini masih sibuk dengan pekerjaan rumah yang belum terselesaikan gimana? "Ya udah gak apa-apa bu saya tunggu" kata Wawat, waktunya sampai kapan ya? "tanggal 27 Oktober bu, besok", baiklah kalau gitu ibu bereskan tugas dulu ya baru ibu jawab pertanyaanmu oke, Assalamualaikum... "Oke Waalaikumsalaam" jawaban Wawat klik telepon ditutup.
Itulah sepenggal percakapan saya dengan Wawat.



Saya akan coba jabarkan terlebih dahulu apa itu Guru BK (Guru Bimbingan Konseling).

Menurut WikiPedia.org "Guru BK (Guru Bimbingan Konseling) adalah seorang konselor yang bertugas dan bertanggungjawab memberikan layanan "bimbingan dan konseling" kepada peserta didik di satuan pendidikan."

Perubahan istilah penyuluhan menjadi konseling, sehingga nama  yang semula Guru Bimbingan Penyuluhan (Guru BP) sekarang berubah dan lebih dikenal dengan sebutan nama "Guru Bimbingan Konseling (Guru BK).

Ada tiga hal yang perlu diperhatikan dan dilaksanakan oleh seorang konselor (guru BK) yaitu di bidang layanan, jenis layanan dan fungsi layanan.

Maka untuk menjawab pertanyaan Saudari Wawat diatas by telepon Whatsapp di Jakarta seorang Mahasiswi Fakultas Pendidikan dari Universitas Muhamadiyah Tangerang (UMT) tiga langkah inilah yang harus disampaikan Guru Bimbingan Konseling (Guru BK) untuk memahamkan bagi yang salah persepsi tentang Guru Bimbingan Konseling (Guru BK), dalam pandanngan masyarakat awam atau bahkan pelajar itu sendiri sering beranggapan bahwa Guru Bimbingan Konseling (Guru BK) hanya menangani anak-anak yang bermasalah seputar kenakalan remaja baik di lingkungan sekolah maupun di lingkungan masyarakat luas, padahal kenyataan yang sebenarnya tidak seperti itu justru lebih luas sebagaimana paparan berikut ini :
Bahwa Guru Bimbingan Konseling (Guru BK) memiliki tugas pokok di bidang layanan, jenis layanan dan fungsi layanan.

1. Bidang Layanan
Bidang layanan yang harus dilakukan oleh seorang konselor pendidikan di sekolah meliputi :
  • Bimbingan pribadi; untuk mewujudkan pribadi yang taqwa, mandiri, dan bertanggungjawab.
  • Bimbingan sosial; pelayanan yang membantu peserta didik dalam memahami dan menilai serta mengembangkan kemampuan hubungan sosial yang sehat dan efektif dengan teman sebaya, anggota keluarga, dan warga lingkungan sosial yang lebih luas.
  • Bimbingan belajar; untuk mencapai tujuan dan tugas perkembangkan pendidikan.
  • Bimbingan karier; untuk mewujudkan pribadi pekerja yang produktif.

2. Jenis Layanan
Jenis layanan yang diberikan kepada peserta didik di sekolah oleh konselor meliputi: 
  • Layanan orientasi; memperkenalkan seseorang pada lingkungan yang baru dimasukinya, misalnya memperkenalkan siswa baru pada sekolah yang baru dimasukinya.
  • Layanan informasi; bersama dengan layanan orientasi memberikan pemahaman kepada individu-individu yang berkepentingan tentang berbagai hal yang diperlukan untuk menjalani suatu tugas atau kegiatan, atau untuk menentukan arah suatu tujuan atau rencana yang dikehendaki. Informasi yang dapat diberikan di sekolah diantaranya: informasi pendidikan, informasi jabatan, informasi tentang cara belajar yang efektif dan informasi sosial budaya.
  • Layanan bimbingan penempatan dan penyaluran; membantu menempatkan individu dalam lingkungan yang sesuai untuk perkembangan potensi-potensinya. Termasuk didalamnya: penempatan kedalam kelompok belajar, pemilihan kegiatan ekstrakulikuler yang diikuti, penyaluran ke jurusan/program studi, penyaluran untuk studi lanjut atau untuk bekerja.
  • Layanan bimbingan belajar; membantu siswa untuk mengatasi masalah belajarnyadan untuk bisa belajar dengan lebih efektif.
  • Layanan konseling individual; konseling yang diberikan secara perorangan.
  • Layanan bimbingan dan konseling kelompok; konseling yang dilaksanakan pada sekelompok orang yang mempunyai permasalahan yang serupa.
3. Fungsi Layanan
    Fungsi layanan konselor terhadap prserta didik di sekolah meliputi:
  • Pemahaman; dipahaminya diri klien, masalah klien, dan lingkungan klien baik oleh klien itu sendiri, konselor, maupun pihak-pihak lain yang berkepentingan.
  • Pencegahan; mengupayakan tersingkirnya berbagai hal yang secara potensial dapat menghambat atau mengganggu perkembangan kehidupan individu.
  • Perbaikan; mrmbebaskan klien dari berbagai masalah yang dihadapinya.
  • Pemeliharaan dan pengembangan; memelihara segala sesuatu yang baik pada diri individu atau kalau mungkin mengembangkan agar lebih baik.
Pada saat ini fungsi Layanan bertambah dengan adanya fungsi Mediasi dan fungsi Advokasi, walau hanya pengukuhan atas layanan yang selama ini telah dilakukan, hal tersebut menunjukan bahwa Ilmu konseling berkembang.

Demi penyesuaian materi sesuai tugas pokok konselor di sekolah kami, untuk rujukan materi bahan ajar, kami gunakan buku "Adab-Adab Islam yang kami miliki, karena cocok sekali untuk membentuk karakter peserta didik yang diharapkan bangsa. 

Buku ini mengajarkan banyak hal yaitu:
Cara beribadah, cara belajar, cara bersosialisasi, cara dan perilaku sehari-hari.





 

4 komentar:

  1. setuju memang sdh seharusnya perbaikan anak bangsa harus menggunakan adab2 islam

    BalasHapus
  2. klu menurut sy peranan guru BK tetap harus ada dalam diri setiap guru, dgn anak² yg didampingi guru² seperti ini lebih terarah, dia akan tahu jalan mana yg harus ia pilih πŸ˜ŠπŸ™πŸ™

    BalasHapus
  3. Nama kita sama ya bu kaya nya, tulisan ibu selalu mantap😍

    BalasHapus

 Menuju Iman Produktif