Senin, 14 Februari 2022

Jumat, 11 Februari 2022

Miladku 12.02.2022

 3456543 Puisi Telelet



MILADKU DI 12.02.2022


Hari-hari terus berlalu

Tak terasa usiaku pun telah melaju

Seiring waktu telah berlalu tanpa tahu


Usiaku berkurang satu tahun 

Sebagaimana berkurangnya kekuatan

Kekuatan dalam pemikiran 

Maupun kekuatan dalam pengetahuan


Usiaku makin berkurang

Bagai kunang-kunang 

Ingin menggapai bintang

Sedangkan badan lebih sering meriang 

Namun harapan selalu menjulang


Kepasrahan terus dibangunkan

Demi terjaganya harapan dan tujuan

Terus dibangun bagai membangun bangunan

Bukan sekedar hayalan dan angan-angan

Tapi dibuktikan dengan perjuangan

Bertakorub bersimpuh mohon pertolongan


Wahai Rabb yang maha tangguh

Terimalah kepasrahanku yang sungguh-sungguh

Tak mengenal usiaku sudah paruh

Aku tetap merajut dan meramuh

Tuk mencapai ridhaMu penuh


Yaa rabb pertolonganMu selalu ku nanti

Harapan dan doa selalu melambung tinggi

Berharap pertolongan sang Maha Tinggi

Mewujudkan segala mimpi-mimpi


Yaa Rabb aku percaya dengan janji-janji-Mu

sebagaimana syarat-Mu

aku harus patuhi aturan-aturan-Mu



Jakarta, 12.02.2022

02.02 WIB. PM

Kamis, 03 Februari 2022

HIJRAH KE ERA LITERASI DIGITAL

 








"Baginya manusia ada malaikat-malaikat yang selalu menjaganya bergiliran, dari depan dan belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sebelum mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap suatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya dan tidak ada pelindung bagi mereka selain Dia." (QS. Ar-Ra'd: 11)

 

Hijrah kata yang sudah tidak asing bagi masyarakat kita saat ini, apa lagi marak dikalangan para publik pigur/artis banyak yang melakukan hijrah. Dimana seseorang melakukan perpindahan prilaku yang awalnya jauh dari perinsip-prinsip aturan Allah menjadi berbalik arah menyesuaikan diri sesuai aturan Allah.

Kata hijrah berawal dari hijrahnya atau berpindahnya Nabi besar Muhammad SAW dari Makkah ke Madinah al Munawaroh dan hijrah juga menjadi awal penentuan tahun hijriah bagi umat Islam, ketika itu diusulkan oleh sahabat Rasulullah Muhammad SAW yang bernama Umar Bin Khatob dan usulan itu diterima oleh rasulullah. Awalnya usulan ini sempat menjadi perdebatan dikalangan para sahabat, namun dengan segala pertimbangan dan alasan kuat sehingga diputuskanlah tahun hijriah diambil dari sejarah hijrahnya Rasulullah dari Makkah ke Madinah.

Mungkin masih ada yang bertanya-tanya apa itu “hijrah”? yuk sedikit kita jabarkan

Pengertian Hijrah

Di lansir dari Merdeka.com menurut Ziaul Haque Hijrah merupakan perpindahan dari suatu tempat ke tempat lain yang mengandung nilai pengorbanan dari suatu tempat ke tempat lain yang mengandung nilai pengorbanan yakni rela meninggalkan rumah, kampung halaman, keluarga, harta benda yang selama ini terus di damba-dambakannya.

Konotasi makna hijrah juga adalah berubah dari imoralitas kepada moralitas, dari kepalsuan kepada kebenaran, dan dari kegelapan kepada cahaya ilahi. Dan yang berhijrah (muhajir) disebut sebagai orang yang setia kepada kebenaran.

Sedangkan pendapat Syekh Ibnu Abbad lebih mengartikan hijrah dalam pandangan tauhid dimana Hijrah kepada Allah dan rasul-Nya adalah tuntunan secara eksplisit terhadap manusia untuk membulatkan hati semata-mata untuk Allah dan larangan secara implisit untuk memberikan hati untuk segala hal duniawi.

 

Kemudian apa yang dimaksud dengan era?

 

Arti Kata Era

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Era adalah [noun] kurun waktu dalam sejarah; sejumlah tahun dalam jangka waktu antara beberapa peristiwa penting dalam sejarah; masa.

 

Pengertian Literasi Digital

Mengutip dari paman Wikipedia.com Literasi digital adalah pengetahuan dan kecakapan untuk menggunakan media digital, alat-alat komunikasi, atau jaringan dalam menemukan, mengevaluasi, menggunakan, membuat informasi, dan memanfaatkannya secara sehat, bijak, cerdas, cermat, tepat, dan patuh hukum sesuai dengan kegunaannya dalam rangka membina komunikasi dan interaksi dalam kehidupan sehari-hari.

 

Literasi digital juga dapat didefinisikan sebagai "kemampuan untuk menggunakan teknologi informasi dan komunikasi untuk menemukan, mengevaluasi, membuat, dan mengkomunikasikan informasi, yang membutuhkan keterampilan kognitif dan teknis".

 

Literasi digital juga merupakan kemampuan menggunakan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) untuk mengkomunikasikan konten/informasi dengan kecakapan kognitif dan teknikal.

 

Lalu apa manfaat dari Literasi Digital dan apa hubungannya dengan Pendidikan dan merdeka belajar?

 

Ada beberapa manfaat literasi digital bagi Pendidikan diantaranya yaitu:

Ø  menghemat waktu

Ø  belajar lebih cepat

Ø  menghemat uang

Ø  membuat lebih aman

Ø  mengirim tugas lewat email atau aplikasi

Ø  mencari bahan materi ajar dengan mudah dari sumber terpercaya

Ø  menyampaikan materi bisa melalui aplikasi atau web

Ø  sebagai alat komunikasi antar guru, guru dan siswa

 

Sebelum membahas apa hubungannya literasi digital dengan Pendidikan mari kita simak apa tujuan dari Pendidikan itu sendiri?

Apa sih tujuan dari Pendidikan itu?

Penulis sepakat dengan pendapat dari bapak Pendidikan Nasional kita Ki Hajar Dewantara bahwa tujuan Pendidikan itu adalah “memerdekakan manusia” sebagaimana sejalan dengan program kerja Kemendikbudristek “Merdeka Belajar” seperti apa sih manusia yang merdeka menurut beliau? merdeka artinya selamat raganya dan bahagia jiwanya, “Pendidikan itu harusnya memerdekan manusia dan menghasilkan manusia yang selamat dan bahagia”.

Bagaimana dengan merdeka belajar bagi guru? Merdeka belajar untuk guru adalah merdeka dalam menentukan media pembelajaran, sistem mengajar, model pembelajaran, yang terpenting adalah materi yang disampaikan mampu diserap atau dipahami peserta didik dan tujuan dari menyampaikan ilmu itu tersampaikan kepada siswa, siswa yang semula tidak tahu menjadi tahu dan mampu merealisasikannya dalam kehidupan nyata. Dan guru yang mengajar siswanya lebih paham karakter siswanya sehingga sistem penyampaian materipun dapat disesuaikan dengan kemampuan anak didiknya.

Bagaimana merdeka belajar bagi siswa? merdeka belajar untuk siswa/peserta didik dimana ia pelajar bebas menentukan bagaimana caranya ia mendapatkan pelajaran sesuai kesepakatan antara guru dan siswa.

Contoh dalam satu kelas ada siswa yang hanya memiliki kuota chate WhattShapp saja sehingga dibuatlah kesepakatan sistem penyampaian materi menggunakan WAG kelas walaupun materi sudah dibuat di aplikasi/web blogger, antara guru dan siswa membuat kesepakatan siapa siswa yang ditunjuk untuk membagikan informasi tugas yang terdapat pada blog kemudian di shere di grup WhattShapp dan pengumpulan hasil tugaspun disepakati bersama dapat dikirim melalui email atau WA pribadi ke guru yang memberikan tugas

Lalu apa hubungannya literasi digital dengan Pendidikan dan merdeka belajar?

Hubungannya sangat erat dan keterkaitan satu dengan yang lainnya agar peran dan tujuan Pendidikan yang disampaikan Ki Hajar Dewantara tercapai.  

Berikut ini peran penting Pendidikan terdapat dalam filosofi “Try Rahayu” Ki Hajar Dewantara yang kesemuanya terhubung dan terkontribusi yaitu:

1.     Memajukan dan menjaga diri

2.    Memelihara dan menjaga bangsa

3.    Memelihara dan menjaga dunia

Dan sangat relavan dalil Qur’an Surat Ar-Ra’d:11 untuk para pendidik/guru masa kini apabila melakukan hijrah dalam sistem mendidik/menyampaikan materi yang sebelumnya selalu mengandalkan papan tulis dengan arang/kapur atau papan tulis dengan spidol atau buku/kertas dengan pena.

Era literasi digital menuntut para guru untuk terus belajar dan menyesuaikan diri dengan perkembangan jaman yang semakin canggih, kita dituntut mampu mendidik anak sesuai jamannya. Mereka peserta didik kita lebih mengenal masa kini dan masa lalu hanya kilasan sejarah yang wajib mereka ketahui untuk menghargai dan menghormati arti perjuangan dan pengorbanan para pelaku sejarah.

Sebagai pendidik kita harus mampu menyesuaikan diri, beradaptasi dengan masa yang dihadapi saat ini, mau tidak mau, suka tidak suka, kita harus melakukan perubahan. Jika tidak kita akan tergilas waktu dan perubahan jaman.

Sebagai pendidik kita harus paham bagaimana menggunakan teknologi kekinian, bagaimana tidak? Anak-anak didik kita lebih dahulu tahu teknologi, mengenal banyak aplikasi, permainan dan sebagainya.

Jika gurunya tidak tahu perkembangan teknologi dan memahami/mampu menggunakan teknologi dengan bijak akan membuat siswa sulit diarahkan, tidak bisa menghargai dan menghormati orang tua, guru, dan orang lain jika tidak ditanamkan etika, moral, karakter kebangsaan, dan agama pada dirinya (sesuai kepercayaan dan keyakinan masing-masing individu).

Mendidik bukan mutlak tugas guru tapi tugas pokok setiap orang tua, peran lingkungan dan masyarakat, maka sangat penting kesadaran ini ada pada setiap individu karena kita ikut berperan dalam pembentukan karakter geneasi bangsa melalui anak didik kita.

Tugas orang tua mencarikan guru yang tepat bagi putra-putrinya karena tanpa guru yang mampu bersikap bijak dengan perkembangan dunia literasi digital akan sulit bagi anak-anak untuk memilah mana informasi yang harus mereka terima dan mana informasi yang harus mereka hindari. 

Literasi digital ibarat pisau dalam genggaman, jika tidak tahu fungsi dan manfaatnya akan membahayakan dirinya sendiri si penggenggam. Tidak semua informasi yang ada dalam dunia digital baik dan bagus semua… yaa seperti hamparan luas sawah yang ditanami padi, banyak rumput liar ikut tumbuh didalamnya, jika kita tidak menyingkirkannya maka akan menghabisi padi yang sudah kita tanam.    

 


 Menuju Iman Produktif