Rabu, 28 Oktober 2020

Agar PJJ Tak Lagi Membosankan

 


Sudah hampir sepuluh (10) bulan pandemik Covid-19 tersebar di Indonesia, yang bermula dari wilayah Wuhan di Cina, tatanan kehidupan berubah total, banyak hal terganggu baik dunia ekonomi, sosial, budaya dan pendidikan, kuasa Tuhan dengan sekejap merubah sistem tatanan yang semula berjalan sesuai alurnya menjadi berubah haluan.

Salah satunya dunia pendidikan mengalami dampak yang sama harus mengubah sistem pembelajaran yang semula tatap muka sekarang menjadi belajar jarak jauh dengan sistem daring, sistem Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) untuk sebagian guru yang sudah terbiasa dengan dunia digital dan hidup di wilayah perkotaan mungkin tidak terkendala, tapi bagaimana dengan peserta didik dan para pendidik yang masih awam dan para pendidik honorer di pedalaman? minim pasilitas untuk dunia digital tapi kaya dengan media klasik disekitar lingkungannya, hanya saja masih bingung bagaimana memberdayakannya.

Disinilah tuntutan seorang pendidik wajib berpikir kreatif dan inovatif tidak terpaku dengan satu sistem, tetapi menggunakan banyak sistem pembelajaran dengan media pembelajaran yang ada disekitar lingkungan belajar setempat, yang penting materi pembelajaran tersampaikan, anak tetap belajar dan para guru tetap menunaikan tanggungjawabnya sebagai pendidik.

Nikmati dan syukuri apa yang telah terjadi dan apa yang kita miliki, Tuhan telah berkehendak nikmati saja, rejeki tidak selalu diukur dengan materi, ilmu yang didapat dan disebarkan adalah rejeki yang tak ternilai harganya. Betul kata Omjay positif tingking saja, lakukan yang terbaik yang kita bisa, pasti ada solusi dari setiap momen, baik pandemik maupun momen yang lain.

Menurut saya hikmah pandemik itu sangat luar biasa, banyak waktu yang bisa kita manfaatkan untuk terus belajar dan belajar dan terus mengembangkannya, lakukan banyak hal manfaat yang belum bisa kita lakukan ketika keadaan normal, memperbaiki yang belum baik, yang penting "MAU atau TIDAK" melakukannya itu saja. 

Jadi tak usahlah dibikin pusing, senyumin aja he he he...
Jadilah manusia yang fleksibel dan positif tingking dalam menyikapi keadaan.

Terbukti jika kita selalu berpositif tingking, dengan ijin Tuhan Yang Maha Esa dan KuasaNya, tiga pakar hebat di dunia pendidikan mau berbagi ilmu dengan kita semua beliau adalah bapak Drs. Suhendra, M.Ed., Ph.D. dari Departemen Pendidikan Matematika UPI, bapak Wijaya Kusuma, S.Pd, M.Pd. (Omjay) selaku Sekjen Komunitas TIK PGRI dan Guru Bloger Indonesia, di pandu Host Bang Deni Yudiawan dari Pikiran Rakyat.

Mari hadiri dan saksikan melalui chanel Youtube Pikiran Rakyat, Workshop Optimalisasi Pembelajaran Jarak Jauh untuk Guru SD se-Kota Tasikmalaya dengan tema "Agar PJJ Tak Lagi Membosankan" yang diselenggarakan oleh Pikiran Rakyat bekerjasama dengan Telkomsel dan Kota Resik Tasikmalaya pada hari Sabtu, 31 Oktober 2020, Pukul 09.30 - 12.00 WIB Pertemuan ke-1 dan Sabtu, 7 November 2020 Pukul 09.30 - 12.00 WIB Pertemuan ke-2. 
  

Selasa, 27 Oktober 2020

Jawaban Salah Persepsi Terhadap Guru BK



Ketika saya mau melihat jam di handpone sekitar hampir pukul sepuluh kurang
enambelas menit waktu Indonesia bagian barat pagi kemaren, pas mau disentuh handponenya, terlihat ada panggilan masuk dengan nomor tak dikenal, karena tak kenal nomor tersebut saya tidak langsung angkat dan sudah tak sempat juga terangkat he he he, dengan melihat ada panggilan tersebut langsung saya buka Whatsapp ternyata eeh ternyata nomor tersebut sudah memanggil beberapa menit yang lalu dan saya baru tahu, nomor tersebutpun meninggalkan pesan jelas menyebutkan nama saya, kemudian saya tanya balik karena saya pikir berarti dia kenal saya dekat, "maaf dengan siapa ya?" dijawablah "ini wawat bu mae, kebetulan ibu kan guru BK makanya wawat WA (Whatsapp)" dengan jawaban itu langsung saya telpon balik apa maksud dari gambar yang dikirimnya, kemudian diangkatlah sama Wawat "Assalamualaikum bu" Waalaikumsalam jawab saya, iya ada apa Wat gimana?, Apa maksud gambar yang kamu kirim? "Iya bu itu tugas kuliahku disuruh wawancara guru BK menanyakan bagaimana menanggapi orang yang salah persepsi terhadap Guru BK? Naah saya minta penjelasan dari ibu karena ibu sebagai guru GK yang ditunjuk, dan aku mintanya berbentuk tulisan ya
"jawaban Wawat dan penjelasannya. Baiklah kalau begitu ibu jawabnya nanti yaa karena jawabannya panjang perlu penjelasan, ibu saat ini masih sibuk dengan pekerjaan rumah yang belum terselesaikan gimana? "Ya udah gak apa-apa bu saya tunggu" kata Wawat, waktunya sampai kapan ya? "tanggal 27 Oktober bu, besok", baiklah kalau gitu ibu bereskan tugas dulu ya baru ibu jawab pertanyaanmu oke, Assalamualaikum... "Oke Waalaikumsalaam" jawaban Wawat klik telepon ditutup.
Itulah sepenggal percakapan saya dengan Wawat.



Saya akan coba jabarkan terlebih dahulu apa itu Guru BK (Guru Bimbingan Konseling).

Menurut WikiPedia.org "Guru BK (Guru Bimbingan Konseling) adalah seorang konselor yang bertugas dan bertanggungjawab memberikan layanan "bimbingan dan konseling" kepada peserta didik di satuan pendidikan."

Perubahan istilah penyuluhan menjadi konseling, sehingga nama  yang semula Guru Bimbingan Penyuluhan (Guru BP) sekarang berubah dan lebih dikenal dengan sebutan nama "Guru Bimbingan Konseling (Guru BK).

Ada tiga hal yang perlu diperhatikan dan dilaksanakan oleh seorang konselor (guru BK) yaitu di bidang layanan, jenis layanan dan fungsi layanan.

Maka untuk menjawab pertanyaan Saudari Wawat diatas by telepon Whatsapp di Jakarta seorang Mahasiswi Fakultas Pendidikan dari Universitas Muhamadiyah Tangerang (UMT) tiga langkah inilah yang harus disampaikan Guru Bimbingan Konseling (Guru BK) untuk memahamkan bagi yang salah persepsi tentang Guru Bimbingan Konseling (Guru BK), dalam pandanngan masyarakat awam atau bahkan pelajar itu sendiri sering beranggapan bahwa Guru Bimbingan Konseling (Guru BK) hanya menangani anak-anak yang bermasalah seputar kenakalan remaja baik di lingkungan sekolah maupun di lingkungan masyarakat luas, padahal kenyataan yang sebenarnya tidak seperti itu justru lebih luas sebagaimana paparan berikut ini :
Bahwa Guru Bimbingan Konseling (Guru BK) memiliki tugas pokok di bidang layanan, jenis layanan dan fungsi layanan.

1. Bidang Layanan
Bidang layanan yang harus dilakukan oleh seorang konselor pendidikan di sekolah meliputi :
  • Bimbingan pribadi; untuk mewujudkan pribadi yang taqwa, mandiri, dan bertanggungjawab.
  • Bimbingan sosial; pelayanan yang membantu peserta didik dalam memahami dan menilai serta mengembangkan kemampuan hubungan sosial yang sehat dan efektif dengan teman sebaya, anggota keluarga, dan warga lingkungan sosial yang lebih luas.
  • Bimbingan belajar; untuk mencapai tujuan dan tugas perkembangkan pendidikan.
  • Bimbingan karier; untuk mewujudkan pribadi pekerja yang produktif.

2. Jenis Layanan
Jenis layanan yang diberikan kepada peserta didik di sekolah oleh konselor meliputi: 
  • Layanan orientasi; memperkenalkan seseorang pada lingkungan yang baru dimasukinya, misalnya memperkenalkan siswa baru pada sekolah yang baru dimasukinya.
  • Layanan informasi; bersama dengan layanan orientasi memberikan pemahaman kepada individu-individu yang berkepentingan tentang berbagai hal yang diperlukan untuk menjalani suatu tugas atau kegiatan, atau untuk menentukan arah suatu tujuan atau rencana yang dikehendaki. Informasi yang dapat diberikan di sekolah diantaranya: informasi pendidikan, informasi jabatan, informasi tentang cara belajar yang efektif dan informasi sosial budaya.
  • Layanan bimbingan penempatan dan penyaluran; membantu menempatkan individu dalam lingkungan yang sesuai untuk perkembangan potensi-potensinya. Termasuk didalamnya: penempatan kedalam kelompok belajar, pemilihan kegiatan ekstrakulikuler yang diikuti, penyaluran ke jurusan/program studi, penyaluran untuk studi lanjut atau untuk bekerja.
  • Layanan bimbingan belajar; membantu siswa untuk mengatasi masalah belajarnyadan untuk bisa belajar dengan lebih efektif.
  • Layanan konseling individual; konseling yang diberikan secara perorangan.
  • Layanan bimbingan dan konseling kelompok; konseling yang dilaksanakan pada sekelompok orang yang mempunyai permasalahan yang serupa.
3. Fungsi Layanan
    Fungsi layanan konselor terhadap prserta didik di sekolah meliputi:
  • Pemahaman; dipahaminya diri klien, masalah klien, dan lingkungan klien baik oleh klien itu sendiri, konselor, maupun pihak-pihak lain yang berkepentingan.
  • Pencegahan; mengupayakan tersingkirnya berbagai hal yang secara potensial dapat menghambat atau mengganggu perkembangan kehidupan individu.
  • Perbaikan; mrmbebaskan klien dari berbagai masalah yang dihadapinya.
  • Pemeliharaan dan pengembangan; memelihara segala sesuatu yang baik pada diri individu atau kalau mungkin mengembangkan agar lebih baik.
Pada saat ini fungsi Layanan bertambah dengan adanya fungsi Mediasi dan fungsi Advokasi, walau hanya pengukuhan atas layanan yang selama ini telah dilakukan, hal tersebut menunjukan bahwa Ilmu konseling berkembang.

Demi penyesuaian materi sesuai tugas pokok konselor di sekolah kami, untuk rujukan materi bahan ajar, kami gunakan buku "Adab-Adab Islam yang kami miliki, karena cocok sekali untuk membentuk karakter peserta didik yang diharapkan bangsa. 

Buku ini mengajarkan banyak hal yaitu:
Cara beribadah, cara belajar, cara bersosialisasi, cara dan perilaku sehari-hari.





 

Selasa, 20 Oktober 2020

Blog baruku Syarat Seminar Nasional Guru Blogger PGRI




Tak sengaja pagi ini membuka Grup Whatsapp Guru blogger Indonesia, yang membuat saya tertarik membukanya karena melihat Omjay (Wijaya Kusuma guru bloger Indonesia) berbagi tautan yang mengajak anggotannya untuk bergabung mengikuti Seminar Nasional Guru Blogger PGRI, dengan senang hati tanpa pikir panjang saya langsung bergabung. 

He he he seru juga ya mengikuti perkembangan guru-guru hebat Indonesia, selalu ada kisah yang diceritakan dan selalu ada ilmu yang bisa dipetik. Terima kasih banyak teman-teman guru hebat Indonesia (wabil khusus Omjay) yang telah menginspirasi dan puji syukur kehadiran Tuhan yang Maha Kuasa yang telah menggerakan hati, pikiran dan tangan saya untuk mulai menulis di blog ini. Ini adalah blog dan artikel pertama yang saya buat.  

Saya pikir awalnya tak ada syarat tertentu untuk bergabung dan mengikuti seminar online di grup Seminar Nasional Guru Blogger PGRI ini ternyata eeh ternyata he he mengharuskan pesertanya memiliki blogger, mau tak mau mengharuskan saya bergerak dan melakukan sesuatu jika tidak ingin tereliminasi dari grup tersebut, maka jadilah blog ini dengan nama maesamae1blogspot,com.


Salam literasi dan sampai jumpa kembali di artikel berikutnya. 



 

 Menuju Iman Produktif