Kamis, 24 Februari 2022
Selasa, 15 Februari 2022
Senin, 14 Februari 2022
Jumat, 11 Februari 2022
Miladku 12.02.2022
3456543 Puisi Telelet
MILADKU DI 12.02.2022
Hari-hari terus berlalu
Tak terasa usiaku pun telah melaju
Seiring waktu telah berlalu tanpa tahu
Usiaku berkurang satu tahun
Sebagaimana berkurangnya kekuatan
Kekuatan dalam pemikiran
Maupun kekuatan dalam pengetahuan
Usiaku makin berkurang
Bagai kunang-kunang
Ingin menggapai bintang
Sedangkan badan lebih sering meriang
Namun harapan selalu menjulang
Kepasrahan terus dibangunkan
Demi terjaganya harapan dan tujuan
Terus dibangun bagai membangun bangunan
Bukan sekedar hayalan dan angan-angan
Tapi dibuktikan dengan perjuangan
Bertakorub bersimpuh mohon pertolongan
Wahai Rabb yang maha tangguh
Terimalah kepasrahanku yang sungguh-sungguh
Tak mengenal usiaku sudah paruh
Aku tetap merajut dan meramuh
Tuk mencapai ridhaMu penuh
Yaa rabb pertolonganMu selalu ku nanti
Harapan dan doa selalu melambung tinggi
Berharap pertolongan sang Maha Tinggi
Mewujudkan segala mimpi-mimpi
Yaa Rabb aku percaya dengan janji-janji-Mu
sebagaimana syarat-Mu
aku harus patuhi aturan-aturan-Mu
Jakarta, 12.02.2022
02.02 WIB. PM
Kamis, 03 Februari 2022
HIJRAH KE ERA LITERASI DIGITAL

"Baginya manusia ada malaikat-malaikat yang selalu menjaganya bergiliran, dari depan dan belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sebelum mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap suatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya dan tidak ada pelindung bagi mereka selain Dia." (QS. Ar-Ra'd: 11)
Hijrah
kata yang sudah tidak asing bagi masyarakat kita saat ini, apa lagi marak
dikalangan para publik pigur/artis banyak yang melakukan hijrah. Dimana
seseorang melakukan perpindahan prilaku yang awalnya jauh dari perinsip-prinsip
aturan Allah menjadi berbalik arah menyesuaikan diri sesuai aturan Allah.
Kata
hijrah berawal dari hijrahnya atau berpindahnya Nabi besar Muhammad SAW dari
Makkah ke Madinah al Munawaroh dan hijrah juga menjadi awal penentuan tahun
hijriah bagi umat Islam, ketika itu diusulkan oleh sahabat Rasulullah Muhammad
SAW yang bernama Umar Bin Khatob dan usulan itu diterima oleh rasulullah. Awalnya
usulan ini sempat menjadi perdebatan dikalangan para sahabat, namun dengan
segala pertimbangan dan alasan kuat sehingga diputuskanlah tahun hijriah
diambil dari sejarah hijrahnya Rasulullah dari Makkah ke Madinah.
Mungkin
masih ada yang bertanya-tanya apa itu “hijrah”? yuk sedikit kita jabarkan
Pengertian Hijrah
Di lansir dari Merdeka.com menurut
Ziaul Haque Hijrah
merupakan perpindahan dari suatu tempat ke tempat lain yang mengandung nilai
pengorbanan dari suatu tempat ke tempat lain yang mengandung nilai pengorbanan
yakni rela meninggalkan rumah, kampung halaman, keluarga, harta benda yang
selama ini terus di damba-dambakannya.
Konotasi makna hijrah juga adalah
berubah dari imoralitas kepada moralitas, dari kepalsuan kepada kebenaran, dan
dari kegelapan kepada cahaya ilahi. Dan yang berhijrah (muhajir) disebut
sebagai orang yang setia kepada kebenaran.
Sedangkan
pendapat Syekh Ibnu Abbad lebih mengartikan hijrah dalam pandangan
tauhid dimana Hijrah kepada Allah dan rasul-Nya adalah tuntunan secara
eksplisit terhadap manusia untuk membulatkan hati semata-mata untuk Allah dan larangan secara implisit
untuk memberikan hati untuk segala hal duniawi.
Kemudian apa yang dimaksud dengan era?
Arti Kata Era
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Era adalah [noun]
kurun waktu dalam sejarah; sejumlah tahun dalam jangka waktu antara beberapa
peristiwa penting dalam sejarah; masa.
Pengertian Literasi Digital
Mengutip dari paman Wikipedia.com Literasi digital adalah pengetahuan dan kecakapan untuk menggunakan media digital,
alat-alat komunikasi, atau jaringan dalam menemukan, mengevaluasi, menggunakan,
membuat informasi, dan memanfaatkannya secara sehat, bijak, cerdas, cermat,
tepat, dan patuh hukum sesuai dengan kegunaannya dalam rangka membina komunikasi dan interaksi dalam
kehidupan sehari-hari.
Literasi digital juga dapat didefinisikan sebagai
"kemampuan untuk menggunakan teknologi informasi dan komunikasi untuk
menemukan, mengevaluasi, membuat, dan mengkomunikasikan informasi, yang
membutuhkan keterampilan kognitif dan teknis".
Literasi
digital juga merupakan kemampuan menggunakan teknologi informasi dan
komunikasi (TIK) untuk mengkomunikasikan
konten/informasi dengan kecakapan kognitif dan
teknikal.
Lalu apa manfaat
dari Literasi Digital dan apa hubungannya dengan Pendidikan dan merdeka belajar?
Ada beberapa manfaat literasi digital bagi
Pendidikan diantaranya yaitu:
Ø menghemat
waktu
Ø belajar lebih
cepat
Ø menghemat
uang
Ø membuat
lebih aman
Ø mengirim
tugas lewat email atau aplikasi
Ø mencari
bahan materi ajar dengan mudah dari sumber terpercaya
Ø menyampaikan
materi bisa melalui aplikasi atau web
Ø sebagai
alat komunikasi antar guru, guru dan siswa
Sebelum
membahas apa hubungannya literasi digital dengan Pendidikan mari kita simak apa
tujuan dari Pendidikan itu sendiri?
Apa sih tujuan dari Pendidikan itu?
Penulis sepakat
dengan pendapat dari bapak Pendidikan Nasional kita Ki Hajar Dewantara bahwa tujuan
Pendidikan itu adalah “memerdekakan manusia” sebagaimana sejalan dengan program
kerja Kemendikbudristek “Merdeka Belajar” seperti apa sih manusia yang merdeka
menurut beliau? merdeka artinya selamat raganya dan bahagia jiwanya, “Pendidikan
itu harusnya memerdekan manusia dan menghasilkan manusia yang selamat dan
bahagia”.
Bagaimana
dengan merdeka belajar bagi guru? Merdeka belajar untuk guru adalah merdeka
dalam menentukan media pembelajaran, sistem mengajar, model pembelajaran, yang
terpenting adalah materi yang disampaikan mampu diserap atau dipahami peserta
didik dan tujuan dari menyampaikan ilmu itu tersampaikan kepada siswa, siswa
yang semula tidak tahu menjadi tahu dan mampu merealisasikannya dalam kehidupan
nyata. Dan guru yang mengajar siswanya lebih paham karakter siswanya sehingga
sistem penyampaian materipun dapat disesuaikan dengan kemampuan anak didiknya.
Bagaimana
merdeka belajar bagi siswa? merdeka belajar untuk siswa/peserta didik dimana ia
pelajar bebas menentukan bagaimana caranya ia mendapatkan pelajaran sesuai
kesepakatan antara guru dan siswa.
Contoh dalam
satu kelas ada siswa yang hanya memiliki kuota chate WhattShapp saja sehingga
dibuatlah kesepakatan sistem penyampaian materi menggunakan WAG kelas walaupun
materi sudah dibuat di aplikasi/web blogger, antara guru dan siswa membuat
kesepakatan siapa siswa yang ditunjuk untuk membagikan informasi tugas yang
terdapat pada blog kemudian di shere di grup WhattShapp dan pengumpulan hasil
tugaspun disepakati bersama dapat dikirim melalui email atau WA pribadi ke guru
yang memberikan tugas
Lalu apa
hubungannya literasi digital dengan Pendidikan dan merdeka belajar?
Hubungannya
sangat erat dan keterkaitan satu dengan yang lainnya agar peran dan tujuan
Pendidikan yang disampaikan Ki Hajar Dewantara tercapai.
Berikut
ini peran penting Pendidikan terdapat dalam filosofi “Try Rahayu” Ki Hajar
Dewantara yang kesemuanya terhubung dan terkontribusi yaitu:
1.
Memajukan dan menjaga diri
2.
Memelihara dan menjaga bangsa
3.
Memelihara dan menjaga dunia
Dan sangat
relavan dalil Qur’an Surat Ar-Ra’d:11 untuk para pendidik/guru masa kini apabila
melakukan hijrah dalam sistem mendidik/menyampaikan materi yang sebelumnya selalu
mengandalkan papan tulis dengan arang/kapur atau papan tulis dengan spidol atau
buku/kertas dengan pena.
Era
literasi digital menuntut para guru untuk terus belajar dan menyesuaikan diri
dengan perkembangan jaman yang semakin canggih, kita dituntut mampu mendidik
anak sesuai jamannya. Mereka peserta didik kita lebih mengenal masa kini dan
masa lalu hanya kilasan sejarah yang wajib mereka ketahui untuk menghargai dan
menghormati arti perjuangan dan pengorbanan para pelaku sejarah.
Sebagai
pendidik kita harus mampu menyesuaikan diri, beradaptasi dengan masa yang
dihadapi saat ini, mau tidak mau, suka tidak suka, kita harus melakukan
perubahan. Jika tidak kita akan tergilas waktu dan perubahan jaman.
Sebagai
pendidik kita harus paham bagaimana menggunakan teknologi kekinian, bagaimana
tidak? Anak-anak didik kita lebih dahulu tahu teknologi, mengenal banyak
aplikasi, permainan dan sebagainya.
Jika
gurunya tidak tahu perkembangan teknologi dan memahami/mampu menggunakan
teknologi dengan bijak akan membuat siswa sulit diarahkan, tidak bisa
menghargai dan menghormati orang tua, guru, dan orang lain jika tidak
ditanamkan etika, moral, karakter kebangsaan, dan agama pada dirinya (sesuai
kepercayaan dan keyakinan masing-masing individu).
Mendidik
bukan mutlak tugas guru tapi tugas pokok setiap orang tua, peran lingkungan dan
masyarakat, maka sangat penting kesadaran ini ada pada setiap individu karena
kita ikut berperan dalam pembentukan karakter geneasi bangsa melalui anak didik
kita.
Tugas
orang tua mencarikan guru yang tepat bagi putra-putrinya karena tanpa guru yang
mampu bersikap bijak dengan perkembangan dunia literasi digital akan sulit bagi
anak-anak untuk memilah mana informasi yang harus mereka terima dan mana informasi
yang harus mereka hindari.
Literasi
digital ibarat pisau dalam genggaman, jika tidak tahu fungsi dan manfaatnya
akan membahayakan dirinya sendiri si penggenggam. Tidak semua informasi yang
ada dalam dunia digital baik dan bagus semua… yaa seperti hamparan luas sawah
yang ditanami padi, banyak rumput liar ikut tumbuh didalamnya, jika kita tidak
menyingkirkannya maka akan menghabisi padi yang sudah kita tanam.
Menuju Iman Produktif

-
Sudah hampir sepuluh (10) bulan pandemik Covid-19 tersebar di Indonesia, yang bermula dari wilayah Wuhan di Cina, tatanan kehidupan beruba...
-
Ketika saya mau melihat jam di handpone sekitar hampir pukul sepuluh kurang enambelas menit waktu Indonesia bagian barat pagi kemaren, pas m...
-
Tak sengaja pagi ini membuka Grup Whatsapp Guru blogger Indonesia, yang membuat saya tertarik membukanya karena melihat Omjay (Wijaya Kusuma...